Abstract Production produced by CV. Muara Nusantara is mild steel. Mild steel is one of the basic materials for making roofs to protect against erratic weather such as hot and cold conditions. Based on the situation in the CV. Muara Nusantara, it is important to study the production flow chart on CV. Archipelago. The flowchart that is in production at CV. Muara Nusantara is useful for making the production flow easier and faster so that the production process is not too long and in accordance with the desired target. The production process for making mild steel carried out at CV. Muara Nusantara is a stock store safety stock. There are 2 types of machines used in the mild steel production process, namely forming machines and cutting machines. stock. There are 2 types of machines used in the mild steel production process, namely forming machines and cutting machines. The type of process flow used in CV. Muara Nusantara is of the u-shape type which can be seen from the flow chart, the very large area, the placement of the machine and also each division in the light steel production process. References Assauri Sofian 1990. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta Universitas Indonesia Purnomo, Hari, 2003. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta Edisi Pertama, Penerbit Graha. http// diunduh pada tanggal 13 Desember 2015 PDF How to Cite Firdian, M. 2023. Proses Pembuatan Baja Ringan Di CV. Muara Nusantara. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 91, 259-263.
ProsesPembuatan Baja Ringan. Dalam pembentukan ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Inilah beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan baja, secara gambaran umum prosesnya adalah seperti berikut ini : Rangka Atap Baja Ringan - Baja Mandiri | Bajaringan Dan Genteng Metal Baja Mandiri from
Baja ringan produk Krakatau Steel. Foto PT Krakatau SteelAtap baja ringan makin populer digunakan sebagai rangka atap bangunan, karena berbagai kelebihan. Selain lebih kuat dan tahan berbagai cuaca dibandingkan rangka atap dari kayu misalnya, secara harga atap baja ringan juga bisa Anda yang sedang membutuhkan atap baja ringan, jangan sampai membeli yang asal murah, karena produk ini banyak jenisnya. Selain dibedakan berdasarkan bentuk dan ketebalan, bahan pembuat atap baja ringan juga berbeda-beda, yang membuat harganya kumparan dari sejumlah sumbr, masing-masing jenis atap baja ringan memiliki sifat dan juga harga yang berbeda-beda. Berikut adalah jenis baja ringan yang bisa dibeli di pasaranAtap Baja Ringan ZincalumeJenis Zincalume merupakan salah satu jenis baja lapis yang terdiri dari logam campuran. Bahan bakunya yakni 45 persen seng dan 55 persen aluminium. pembuatan baja ringan ini memanfaatkan teknologi tinggi dan komposisi yang akurat, sehingga memiliki kualitas yang baik. Jenis baja ini dinilai tahan terhadap suhu tinggi dan juga korosi. Tidak hanya itu, rangka atap baja zincalume harganya juga cukup Baja Ringan Galvanis Baja ringan produksi Krakatau Steel. Foto PT Krakatau SteelGalvanis merupakan jenis baja ringan yang melewati proses galvanisasi atau pelapisan dengan seng. Baja ini mengalami proses finishing dengan coating 98 persen seng dan 2 persen aluminium. Fungsi seng atau zinc ini sebagai perlindungan terhadap korosi. Hanya saja seiring pemakaian baja ini tetap bisa mengalami korosi. Akan tetapi harga Baja ringan galvanis ini lebih Baja Ringan GalvalumAtap baja ringan jenis ini, bahan pelapisnya mayoritas dari unsur aluminium dengan komposisi 55 persen. Sedangkan unsur zinc mencapai 43,5 persen, sedang sisanya pelapis lain seperti silicon. Keunggulannya terdapat pada kekuatan dan ketahanan terhadap korosi yang lebih baik. Hanya saja harga baja galvalum lebih mahal.
Prosespembuatan baja ringan mirip dengan baja karbon lainnya. Baja karbon yang lebih tinggi hanya mengandung lebih banyak karbon, menghasilkan sifat yang berbeda seperti nilai kekuatan dan kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan baja ringan. Proses ini telah berkembang dari waktu ke waktu dan sekarang jauh lebih hemat biaya daripada sebelumnya.
Sering digunakan dalam konstruksi, tahukah Anda bagaimana proses pembuatan baja? Dibanding besi, baja cenderung lebih kuat dan mudah dibentuk. Proses pembuatan baja sangat bervariatif, mulai dari proses konvertor hingga penggunaan kupola atau kubah-kubah khusus. Baja pertama kali dikenal dan diperjualbelikan pada abad ke-19. Konstruksi jalan, rel kereta api, dan berbagai infrastruktur bangunan seringkali memanfaatkan material baja karena memiliki daya tahan tinggi. Baca Juga Daftar Negara yang Melakukan Impor Baja dari Indonesia Beberapa Proses Pembuatan Baja Sebagai orang yang menggunakan baja, mungkin selama ini kita hanya mengetahui hasil akhirnya saja. Agar pengetahuan kita lebih lengkap, yuk ketahui bagaimana caranya pembuatan material satu ini. 1. Proses Konvertor Konvertor yang digunakan dalam proses ini dibuat dari sambungan paku keling ataupun las. Di dalamnya, tersemat batu khusus yang bisa menahan panasnya api saat proses pembentukan baja berlangsung. Tahapan pembuatan baja menggunakan teknik ini dimulai dengan pemanasan bahan baku, kemudian konvertor dimiringkan agar bahan baku yang dimasukkan tak lebih dari 1/8 volume konvertor. Setelah itu, konvertor kembali ditegakkan. Saat proses pengolahan berlangsung, tekanan udara berada pada kisaran 1,5 sampai 2 atm dan dihembuskan ke area kompresor. Baru setelah 20 menit hingga 25 menit, konvertor dijungkirbalikkan agar baja olahan bisa keluar dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 2. Pengolahan Menggunakan Dapur Listrik Tahap awal pembuatan baja adalah pemurnian. Terdapat dua opsi pemurnian, dasar dan lanjutan. Pada proses pemurnian lanjutan, diperlukan dapur listrik. Tujuannya adalah untuk mengontrol temperatur saat peleburan maupun memperkecil unsur-unsur campuran yang ada pada baja. Pemurnian menggunakan dapur listrik dapat menghasilkan baja berkualitas tinggi. Biasanya, dapur listrik yang digunakan berjenis busur listrik. Penggunaan dapur listrik berfungsi untuk mempercepat proses pemanasan baja. Temperatur pada dapur listrik dapat dengan mudah diatur. Dengan begitu, produsen dapat menghindari intervensi dari kotoran yang bisa merusak kualitas bahan baja. 3. Proses Siemens Martin Nama proses pembuatan baja ini merujuk pada perintisnya, yakni Siemens dan Martin. Mereka mengolah baja dengan cara memanfaatkan suhu tinggi yang ada pada tungku kerja. Kapasitas tungkunya sendiri mampu memuat bahan baku seberat 30 ton hingga 50 ton. Proses peleburan baja baru terjadi ketika suhunya mencapai derajat Celsius. Alhasil, besi tua dan besi bekas pun dapat dimasukkan dan diolah menjadi baja berkualitas. Biasanya, jenis besi yang dilebur menjadi baja itu berasal dari besi kelabu dan besi putih. 4. Proses BOF BOF atau Basic Oxygen Furnace adalah proses pembuatan baja yang memanfaatkan oksigen murni dan panas. Oksigen ditiupkan ke areal besi kasar sehingga bisa membakar habis kotoran yang tersisa. Dapur pengolahan baja pada proses BOF biasanya berdiameter 5 meter dan berkapasitas 35 ton hingga 200 ton. Durasi pembuatan baja dengan proses ini memakan waktu sekitar 50 menit. Selain itu, biaya operasional untuk peralatan maupun pengerjaannya juga jauh lebih murah ketimbang proses lain. 5. Proses Dapur Kupola Proses peleburan besi kasar kelabu ataupun besi bekas menjadi baja berkualitas terjadi dalam dapur kupola. Bentuk dapur kupola menyerupai kubah yang dioperasikan secara berpasangan. Proses dalam dapur kupola dimulai dengan cara memanaskan area kubah agar terhindar dari uap air, sedangkan proses pemanasan besi hingga menjadi baja kurang lebih memakan waktu selama 15 jam lamanya. Bagian kokas pada area dapur yang sudah menyala kemudian ditip menggunakan blower. Setelah kokas terbakar, besi bekas dan kepingan baja dimasukkan ke dalamnya. Setelah kurang lebih lima belas menit, baja telah menjadi cair dan dapat dikeluarkan untuk dibentuk sesuai kebutuhan. 6. Proses Bassemer Proses pembuatan baja menggunakan teknik ini hampir mirip dengan BOF. Hanya saja, proses bassemer tidak memakai oksigen murni melainkan uap air. Teknik bassemer merupakan teknik yang paling umum diterapkan, baik dalam industri menengah maupun industri dengan skala besar. Baca Juga Perbedaan Baja dan Besi Cor untuk Kebutuhan Konstruksi Tak dapat dipungkiri, daya minat masyarakat terhadap penggunaan baja cukup tinggi. Mereka cenderung menyukai material yang unggul dari segi kekuatan maupun ketahanan fisik. Oleh karena itu, pemanfaatan baja pun tak sebatas pada pembuatan kerangka bangunan. Akan tetapi mulai merangsek ke area inti dan sistem perlengkapan di berbagai industri. Jika Anda memerlukan besi atau baja, jangan segan untuk menghubungi KPS Steel. Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi blog kami untuk info terbaru. Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi mengenai produk besi di KPS Steel. Anda juga dapat melakukan pemesanan, hubungi kami melalui WhatsApp.
Dapurpengolahan baja pada proses BOF biasanya berdiameter 5 meter dan berkapasitas 35 ton hingga 200 ton. Durasi pembuatan baja dengan proses ini memakan waktu sekitar 50 menit. Selain itu, biaya operasional untuk peralatan maupun pengerjaannya juga jauh lebih murah ketimbang proses lain. 5. Proses Dapur Kupola.
proses pembuatan baja, Image via Bicara soal baja pasti selau identik dengan kekuatan. Seperti werkudara yang sangat kuat karena mempunyai tulang sekuat baja dalam kisah pewayangan mahabarata. Secara fakta baja adalah logam yang sangat kuat dan banyak bermanfaat untuk manusia diera modern ini. Baja adalah logam keras yang terbuat dari bahan dasar bijih besi dan besi bekas scrap, dengan karbon sebagai pengeras utamanya. Metode untuk pembuatan baja telah berkembang secara signifikan sejak produksi industri dimulai pada akhir abad ke-19. Pembuatanan baja pada saat ini masih berdasarkan dengan metode seperti proses Bessemer, yaitu bagaimana proses pembuatan baja paling efisien menggunakan oksigen untuk mengatur kandungan karbon dalam besi agar besi menjadi lebih keras dan menjadi baja sebenarnya. Sejarah Penemuan Baja Baja sudah diolah dan digunakan sejak ribuan tahun silam, sebelum ditemukannya baja awalnya berupa biji besi yang belum sekuat baja karena kandungan unsur-unsur kimia yang menyebabkan karbon yang tidak begitu kuat mengikat unsur atom-atom besi pada logam tersebut. Sekitar 3000 SM pada jaman mesir kuno sudah ada teknik untuk peleburan logam, bahkan pada jamam sebelumnya sudah ada pembuatan perhiasan dari besi. Pada zaman Yunani sekitar 1000 tahun SM telah ada perkembangan proses pengerasan besi dengan teknik pemanasan heat treatment untuk pembuatan senjata seperti tombak dan pedang. Pembuatan baja telah ada selama ribuan tahun, namun belum secara resmi diperkenalkan dan dikomersialkan hingga abad ke-19. Pada masa kuno seperti jaman kerajaan jaman dulu, kerajinan proses pembuatan baja adalah dengan proses wadah di dapur pemanasan. Pada masa sejarah peradaban manusia baja hanya telah dibuat dalam jumlah kecil. Namun setelah ditemukan formula pengolahan baja yang lebih baik, yaitu penemuan proses Bessemer pada abad ke-19 dan perkembangan teknologi berikutnya dalam teknologi injeksi dan kontrol proses. Setelah sukses pembuatan baja dengan proses Bessemer yang baru dimulai pada akhir tahun 1850-an, selanjutnya diikuti oleh tungku perapian terbuka. Tahun 1850-an hingga 1860-an, metode pemrosesan bahan baku utama baja dengan proses Bessemer dan proses Siemens-Martin berubah untuk digunakan untuk pembuatan baja untuk industri berat. Produksi baja secara massal telah berperan penting dalam perekonomi dunia dan indikator kunci dari perkembangan pembangunan. Bahan baja kuat dan relatif lebih mudah terbentuk untuk menjadi bahan serbaguna jika dibandingkan dengan besi. Proses Pembuatan Baja Dalam proses pembuatan baja, kandungan senyawa seperti silikon, nitrogen, sulfur, fosfor dan kelebihan karbon dikeluarkan dari besi mentah agar kandungan besi semakin murni dan atom besi semakin terikat kuat. Elemen perpaduan seperti nikel, kromium, mangan dan vanadium ditambahkan pada proses pengolahan untuk menghasilkan nilai yang berbeda dari baja yang dihasilkan. Karbon pada besi bekerja sebagai unsur pengeras, mencegah atom besi untuk teratur dalam keterikatan. Kadar jumlah karbon dan penyebaran perpaduan campuran alloy bahan baku dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga bisa menajdikannya lebih rapuh. Pengertian baja secara ilmiah, baja adalah besi-karbon campuran dengan kadar karbon sampai 5,1 persen, namun alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi. Banyak aspek yang diperhatikan untuk pembuatan baja seperti pembatasan gas-gas terlarut seperti nitrogen dan oksigen serta limbah yang tertahan disebut “inklusi” pada pembuatan baja juga penting untuk menjamin kualitas produk baja. Produk Baja Berdasarkan Komposisinya Berdasarkan komposisi baja yang dioleh, diperoleh beberapa klasifikasi jenis baja seperti baja karbon carbon steel dan baja paduan alloy steel. Kedua jenis baja tersebut juga banyak klasifikasinya lagi beradasarkan proses pembuatan dan kualitas yang dihasilkan. Bentuk jadi produk baja dari bahan karbon seperti pipa baja untuk industri pertambangan, pondasi dan kerangka baja untuk menara dan gedung bertingkat. Sedangkan produk jadi dari baja alloy seperti peluru baja, komponen-komponen mobil seperti cakram rem, velg mobil dan gear. pipa baja Karbon Carbon Steel. Image via Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dengan bahan utama besi kasar yang berupa padat maupun cair, besi bekas skrap dan beberapa paduan logam. Inilah beberapa proses yang digunakan dalam pembuatan baja, secara gambaran umum prosesnya adalah seperti berikut ini 1. Proses Konvertor Konvertor adalah salah satu wadah untuk mengolah besi menjadi baja siap untuk diproduksi. Dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku keling. Pada bagian dalam konvertor dibuat dari batu yang tahan api, batu tahan api tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang akan diolah. Di bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin tuyer sebagai saluran udara penghembus yang disebut sebagai air blast. Terdapat juga penyangga pada konvertor yang dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau vertikal konvertor. Sistem kerja Bahan baku dipanaskan dengan kokas seperti batu bara komposisi karbon sampai ± 1500 derajat C. Konvertor miringkan untuk memasukkan bahan baku baja kurang lebih 1/8 dari volume konvertor. Setelah abhan baku baja masuk, ke=onvertor kembali ditegakkan. Tekanan udara penglolahan berkisar 1,5 – 2 atm di hembuskan dari kompresor. Kemudian setelah 20-25 menit, konvertor di putar balik dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya. Proses Bassemer Asam Pengolahan dengan proses bassemer yaitu lapisan dalam yang digunakan adalah batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam SiO2, Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3. Proses Thomas basa Proses Thomas pada lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [kalsium karbonat dan magnesium CaCO3 + MgCO3]. Bahan baku yang diolah adalah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor P2O5 untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur CaO, 3 CaO + P2O5 Ca3PO42 terak cair 2. Proses Siemens Martin Proses siemens martin diolah didalam dapur pelebur baja yang dapat mencapai suhu tinggi, Proses pengolahan baja siemens martin dibuat oleh dua orang yang bernama Siemen dan Martin, sehingga dapurnya disebut pula dapur siemen martin. Dapur untuk proses siemens martin mempunyai tungku kerja yang diperlengkapi dengan ruang-ruang hawa. Tungku pengolahan ini mempunyai kapasitas 30 – 50 ton, bahan baku yang diolah selain besi kasar juga dapat dimasukkan besi bekas atau besi tua. Jika besi yang dimasukkan mengandung posfor, bahan lapisan dapurnya bersifat basa. Sebaliknya jika besinya tidak mengandung posfor bahan lapisan dalam pada dapurnya bersifat asam. Sistem kerjanya Sistem kerja dengan proses siemens martin menggunakan sistem regenerator dengan suhu mencapai 3000 derajat C. Fungsi dari regenerator adalah Memanaskan gas dan udara untuk menambah temperatur dapur olah. Berfungsi sebagai fundamen / landasan dapur. Menghemat pemakaian ruang di dalam dapur Bahan baku yang bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih. Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika SiO2 sedangkan besi putih dilapisi dengan batu dolomit 40 % MgCO3 + 60 % CaCO3. 3. Proses Basic Oxygen Furnace BOF Proses pengolahan baja dengan proses Basic Oxygen Furnace BOF merupakan modifikasi dari proses Bessemer. Pada proses Bessemer menggunakan uap air panas ditiupkan pada besi kasar cair untuk membakar zat kotoran yang tersisa. Sedangkan pada proses BOF memakai oksigen murni sebagai ganti uap air. Dapur bejana BOF biasanya berukuran 5 m untuk diameternya dan mampu memproses 35 – 200 ton dalam satu pemanasan. Peleburan baja menggunakan BOF ini juga termasuk proses yang paling baru dalam industri pembuatan baja. Tungku konstruksi relatif sederhana, pada bagian luarnya dibuat dari plat baja sedangkan dinding bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api firebrick. Sistem kerjanya Proses BOF menggunakan besi kasar cair 65 – 85% yang dihasilkan oleh tanur tinggi sebagai bahan dasar utama dicampur dengan besi bekas skrap baja sebanyak 15 – 35%, batu kapur dan gas oksigen dengan kemurnian 99,5%. Oksigen akan mengikat karbon yang terdapat pada besi kasar secara berangsur-angsur turun sampai mencapai tingkat baja yang dibuat. Saat proses oksidasi berlangsung terjadi panas yang sangat tinggi sehingga dapat menaikkan temperatur logam cair hingga mencapai diatas 165 derajat C. Saat oksidasi berlangsung, ditambahkan batu kapur yang dimasukkan kedalam tungku. Batu kapur tersebut akan mencair kemudian bercampur dengan bahan-bahan impuritas termasuk bahan – bahan yang teroksidasi sehingga membentuk terak yang terapung diatas baja cair. Ketika proses oksidasi selesai, aliran oksigen dihentikan dan pipa pengalir oksigen diangkat dari tungku. Tungku BOF kemudian dimiringkan, pengambilan sampel baja cair kemidian dilakukan analisa komposisi kimia untuk menilai kadar bajanya. Jika komposisi kimia pada unsur baja telah tercapai maka dilakukan penuangan tapping. Penuangan dilakukan ketika temperature baja cair sekitar 165 derajat C. cara penuangan yang dilakukan yaitu dengan memiringkan perlahan-lahan tungku pengolahan sehingga cairan baja tertuang masuk kedalam ladel wadah tuangan baja cari yang belum dicetak. Di dalam ladel kemudian dilakukan skimming untuk membersihkan terak dari permukaan baja cair. Setalh terak dibersihkan dilakukan proses perlakuan logam cair metal treatment. Keuntungan dari BOF Proses BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen Proses berjalan lebih cepat dan efektif, hanya lebih-kurang 50 menit. Pada dapur olah / tungku tidak diperlukan tuyer pada bagian bawahnya. Filtering zat yang tidak digunakan seperti phosphor dan sulfur dapat dipisahkan dulu daripada karbon Biaya operasional dengan proses BOF relatif lebih murah dengan proses lainnya. menggunkan O2, proses lebih cepat 4. Proses Dapur Listrik Proses pengolahan baja dengan menggunakan dapur listrik adalah metode pengontrol temperatur peleburan dan memperkecil unsur-unsur campuran di dalam baja yang dilakukan selama proses pemurnian. Pada awal pemurnian baja digunakan dapur tungku terbuka atau konvertor. Kemudian ada proses pemurnian lagi yang dilakukan didalam dapur listrik sehingga baja yang diperoleh menjadi lebih berkualitas. Dapur listrik terdiri dari dua jenis, yaitu dapur listrik busur nyala dan dapur induksi frekuensi tinggi. Dapur listrik busur nyala Pada dapur lisrik busur nyala mempunyai kapasitas 25 – 100 ton, dilengkapi dengan tiga buah elektroda karbon yang dipasang pada bagian atas / atap dapur. Elektroda karbon dapat disetel dan secara otomatis bisa menghasilkan busur nyala sehingga secara langsung dapat memanaskan dan mencairkan logam. Pada dapur modern ini mampu mengolah logam dengan proses asam atau basa. Bagian dalam dapur masih berlapiskan batu tahan api. Bahan olah yang dimasukkan ke dalam dapur adalah besi kasar dan juga logam keras baja atau besi yang terlebih dahulu diketahui komposisinya. Apabila dilakukan proses basa pada pengolahan baja, maka akan terjadi oksidasi terak dari kapur yang ditambahkan untuk mereduksi unsur-unsur campuran. Selanjutnya diperoleh pemisahan terak mengandung kapur dari baja cair. Untuk mencegah oksidasi ditambahkan lagi logam campur pada logam baja yang telah diolah sebelum dikeluarkan dari tungku. Dapur induksi frekuensi tinggi Dapur listrik dengan cara induksi frekuensi tinggi ini terdiri dari kumparan yang dililiti kawat mengelilingi cawan batu tahan api. Tenaga yang dialirkan dari listrik akan menghasilkan arus listrik yang bersirkulasi di dalam logam sehingga menyebabkan terjadinya pencairan. Setelah bahan baku logam mencair selanjutnya peran arus listrik yaitu untuk membuat gerak mengaduk secara berputar. Kapasitas isi dari dapur jenis ini adalah 350 kg – 6 ton, pada umumnya dapur ini digunakan untuk meproduksi baja paduan alloy steel yang khusus. Keuntungan Dengan Busur Listrik Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat Temperatur dapat diatur Lebih efisien dalam pengolahannya Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitas baja lebih baik Kerugian akibat penguapan sangat kecil Baca juga Proses Terjadinya Petir 5 Proses Dapur Kupola Cupola Furnace Dapur Cupola Cupola Funace digunakan untuk peleburan besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang, pada umumnya digunakan untuk menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan pada kapasitas dari pabrik foundry. Cupola kubah-kubahnya biasanya dioperasikan secara berpasangan, jadi pemeliharaannya bisa diatur pada satu kubah dankubah yang lainnya tetap bisa beroperasi, demikian seterusnya secara bergantian. Sistem kerjanya Dilakukan pemanasan terlebih dahulu pada kubah agar bebas dari uap cair. Bahan bakar berupa arang kayu dan kokas dinyalakan selama ± 15 jam. Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah dengan blower. Setelah kokas terbakar habis kemudian dimasukan kepingan baja dan besi kasa. Setelah beberapa menit 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran. Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar pospor dan sulfur, kemudian ditambahkan batu kapur CaCO3 dan akan terurai lagi dengan reaksi kimia dan terakhir menghasilkan gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. Proses terkahir saat di dalam dapur setelah pembersihan terak diatas cairan dari dalam dapur selanjutnya adalah mengeluarkan baja cair yang ditampung panci panci untuk dibawa ke tempat penuangan besi atau baja. Penerapan Baja dalam Kehidupan Manfaat pembuatan baja telah memainkan peran penting pengembangan masyarakat teknologi modern. Produk baja yang banyak kita temui seperti yang digunakan untuk kerangka-kerangka bangunan besar dan kerangka jembatan. Bahan baku utama terbuat dari baja karena keunggulan dan kekutananya. Kontruksi Baja untuk Kerangka Gedung Bertingkat. Image via Pondasi Jembatan dari Baja. Image via Jembatan Selat Penghubung Antar Pulau Dibangun Dengan Baja. Image via Rel Kereta Api yang Kuat Terbuat dari Bahan Baja. Image via Sumber
Secaraumum hanya dikenal proses pembentukan baja ringan dengan metode hot rolledatau di istilahkan canai panas. Frenddy : +6285262899524; Agung : +6287824591024; Itulah informasi tentang bahan dasar baja ringan, serta teknik pembuatan serta pembentukannya. Semoga bermanfaat. Baca Yuk. Ide Garasi Mobil dari Baja Ringan
Bata ringan adalah material bangunan yang terbuat dari adonanpasir kwarsa, semen, kapur, air, dan aluminium pasta sebagai bahan pengembangnya. Proses Pembuatan Bata Ringan Kamu mau tau proses cara pembuatan bata ringan? Berikut di bawah ini penjelasannya yang disertai dengan videonya. Setelah adonan material-material pembuat bata ringan tercampur sempurna, adonan diletakkan dalam cetakan. Kemudian adonan dalam cetakan dibawa ke ruang panas dan ditunggu selama 40 menit agar adonan mengembang. Di dalam ruang panas tersebut, bubuk aluminium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir dan langsung digantikan oleh udara. Nah, rongga-rongga udara yang terbentuk ini yang membuat beton ini menjadi ringan. Pada proses selanjutnya setelah keluar dari ruang panas, adonan beton ini dipotong sesuai ukuran, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi selama ± 19 jam. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 150 derajat celcius serta dengan tekanan sekitar 12 bar. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan. Jenis Bata Ringan Batu bata ringan ini ada dua tipe yaitu Autoclaved Aerated Concrete AAC, yaitu bata ringan yang dalam proses pembuatannya lebih mengandalkan reaksi kimia, maksudnya gelembung udara di dalam batu terjadi karena reaksi kimia. Adapun adonan AAC, terdiri dari kapur, semen, air, gypsum, pasir kwarsa dan juga alumunium pasta untuk mengembangkannya alias mengisi udara dengan kimiawi. Cellular Lightweight Concrete CLC, yaitu bata yang pengeringannya dilakukan secara alami. CLC sendiri adalah beton konvensional yang kerikilnya diganti dengan gelembung udara. Ketika prosesnya pun, bata ini steril dari bahan-bahan kimia, artinya si pembuat hanya mengandalkan bahan-bahan busa organic yang memiliki fungsi sebagai media pembungkus udara. Keduanya merupakan generasi baru dari batu bata merah atau bata konvensional. Dan yang paling banyak digunakan dan diminati saat ini adalah yang berjenis Autoclaved Aerated Concrete AAC, karena mempunyai banyak kelebihan dibanding jenis CLC ini. Kedua tipe ini mengusung gagasan yang sama berupa gelembung udara agar beratnya menjadi berkurang. Dalam proses pengeringan, CLC mengandalkan proses alami, sementara AAC menggunakan oven autoklaf dengan tekanan tinggi. Perbedaan proses pengeringan ini menjadi hal yang paling menonjol untuk membedakan kedua tipe tersebut. Proses pembuatannya bisa kamu lihat dan putar pada video Youtube berikut Demikianlah uraian mengenai proses pembuatan bata ringan. Bagi kamu yang hendak membangun sebuah bangunan, info mengenai proses pembuatan bata ringan dan jenis-jenisnya ini sangat penting untuk kamu ketahui. Melalui info ini kamu bisa mempertimbangkan jenis bata ringan yang mana yang hendak kamu gunakan. Bagikan informasi tentang Proses Pembuatan Bata Ringan dan Jenis-Jenisnya kepada teman atau kerabat Anda.
penggunaanbaja ringan dalam dunia konstruksi tidaklah sama dengan penggunaan kayu atau material lain. tidak hanya karena proses pembuatan bahan yang berlangsung di dalam pabrik, tetapi juga dalam hal pembuatan rancangan dan pemasangannya dalam bangunan itu sendiri. dengan kata lain, hampir seluruh proses pembuatan rumah yang memanfaatkan
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas Skrap dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain Proses Konvertor terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping. Sistem kerja • Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C, • Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. ± 1/8 dari volume konvertor • Kembali ditegakkan. • Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor. • Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya. a Proses Bassemer Asam Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam SiO2, Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO >> CaSiO3 b Proses Thomas Basa Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium CaCO3 + MgCO3], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor P2O5, untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur CaO, 3 CaO + P2O5 Ca3PO42 terak cair Proses Siemens Martin menggunakan sistem regenerator ± 3000 0C. fungsi dari regenerator adalah a Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur b Sebagai Fundamen/ landasan dapur c Menghemat pemakaian tempat d Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih, e Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika SiO2, f besi putih dilapisi dengan batu dolomit 40 % MgCO3 + 60 % CaCO3 Proses Basic Oxygen Furnace logam cair dimasukkan ke ruang baker dimiringkan lalu ditegakkan Oksigen ± 1000 ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. 55 m3 99,5 %O2 tiap satu ton muatan dengan tekanan 1400 kN/m2. ditambahkan bubuk kapur CaO untuk menurunkan kadar P dan S. Keuntungan dari BOF adalah a BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen b Proses hanya lebih-kurang 50 menit. c Tidak perlu tuyer di bagian bawah d Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon e Biaya operasi murah Proses Dapur Listrik temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik. Keuntungan a Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat b Temperatur dapat diatur c Efisiensi termis dapur tinggi d Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik e Kerugian akibat penguapan sangat kecil Proses Dapur Kopel Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair. Bahan bakararang kayu dan kokas dinyalakan selama ± 15 jam. Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku. besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran. Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur CaCO3 Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. Proses Dapur Cawan Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan, kemudian dapur ditutup rapat. Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair. Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam. Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan kekuatan dan umur baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya. Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi di bawah 1 mikrometer. Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal. Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi. Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu. Suku Hatti dan Hittite- tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses semi-lebur. Sumber
Prosespembentukan memiliki pengaruh besar untuk menghasilkan elemen baja. Ada dua jenis proses yang digunakan yaitu hot-rolling dan cold-rolling. Untuk lebih jelas berikut penjelasannya: 1. Hot-Rolling (Penggilingan dengan Pemanasan) Proses pembentukan baja struktural yang pertama adalah menggunakan sistem penggilingan dengan pemanasan.
Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri dari elemen-elemen yang persentase maksimum selain bajanya sendiri, unsur penyusunnya adalah sbb a. 1,70% Carbon b. 1,65% Manganese c. 0,60% Silicon d. 0,60% Copper Saya coba tulis pengertian masing-masing bahannya ya… a. Carbon adalah Unsur kimia dengan nomor atom 6, tingkat oksidasi 4,2 b. Manganese adalah Unsur kimia dengan nomor atom 25, tingkat oksidasi 7,6423 Catatan Carbon dan Manganese adalah bahan pokok untuk meninggikan tegangan strength dari baja murni. Penambahan persentase Carbon akan mempertinggi Yield Stress, akan tetapi mengurangi daktilitas. Baja ringan adalah Baja High Tensile G-550 Minimum Yeild Strength 5500 kg/m2 dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570. Coating, Teknik Melapisi Baja agar Tahan Karat Melindungi material baja dengan mutu tinggi dari korosi, bahan tersebut harus diberikan lapisan pelindung coating secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis coating pada baja ingan yang beredar di pasaran Galvanize Zn adalah coating yang sekitar 99% unsur coatingnya adalah Seng Zn. Untuk itu ada yang mengatakan coating ini sebagai BJLS atau Baja Lapis Seng. Galvalume, atau sering juga di sebut sebagai Zincalume Dikembangkan sejak tahun 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari 96% zinc, 6% alumunium, dan 3% magnesium Galvalume, Zincalume, Alumunium-Zinc Alloy Coating 45% Zn + 55%Al. Coating ini menggunakan paduan Seng sebanya 45% dan Alumunium sebanyak 55% atau Alumuniumnya lebih banyak daripada Sengnya. Zinc+ Alumunium+ Magnesium. Coating gabungan ZAM adalah coating yang terakhir dikembangkan oleh Jepang dengan adanya tambahan unsur Magnesium. Unsur Magnesium yang ditambahkan berbeda kadarnya sesuai dengan perusahaan pengembangnya. Mengapa menggunakan unsur yang berbeda? Tujuan penggunaan unsur yang berbeda dalam suatu coating adalah untuk meningkatkan ketahanan karatnya tanpa perlu menambahkan ketebalan yang berlebih. Misalnya jika ingin menambahkan ketahanan karat Galvanize hingga 6x-nya, maka kita cukup menggantikan coatingnya dengan jenis Galvalume, karena dengan ketebalannya yang sama, galvalume dapat lebih tahan hingga 6x dibandingkan galvanize. Daripada meningkatkan ketebalan galvanize 6x lebih tebal dan lebih berat, lebih baik mengganti dengan paduan unsur lain. Demikian halnya dengan ZAM dengan ketebalan yang sama, maka kekuatannya bisa mencapaik 10x hingga 20x dibandingkan galvanize. Tahan Karat atau Anti Karat? Secara awam sering banyak yang memahami bahwa coating baja ringan adalah material yang anti karat, atau tidak dapat berkarat sama sekali. Seperti halnya bahan metalik lain material baja dan coatingnya akan mengalami korosi. Jadi material ini tidak anti karat. Namun demikian yang dimaksud dengan material tahan karat adalah material ini akan terkorosi dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk menghabiskannya, dengan asumsi durasi korosi yang dialaminya adalah akibat karat atmosfir. Tugas utama dari material coating adalah untuk mengorbankan diri supaya baja yang bertugas menahan struktur tidak berkarat/terkorosi sehingga ketebalan baja tidak berkurang, dan yang akan terkorosi adalah bahan coatingnya yang lebih elektronegatif daripada baja. Terdapat juga baja anti karat atau biasa disebut juga Stainless Steel tetapi jarang digunakan di Indonesia. Cara Kerja Coating Prinsip kerja coating ada dua Sebagai penghalang / barrier, dengan adanya coating di bagian luar, maka coating berfungsi sebagai pagar’ terhadap serangan luar yang akan menyebabkan baja berkarat. Namun demikian, pada aplikasinya, coating ini akan jebol pagar’nya atau pertahanannya akibat proses pada baja seperti pemotongan, goresan, atau pelubangan. Di sinilah peran bahan metalik yang lebih elektronegatif untuk mengorbankan diri terkorosi sehingga bajanya tidak berkarat. Metode Pembentukan Baja Ringan Secara umum hanya dikenal proses pembentukan baja dengan metode hot rolled atau di istilahkan canai panas. Di dalam proses ini biasanya balok baja dipanaskan dalam suhu tinggi kemudian melalui serangkaian rol baja akan dibentuk menjadi sesuai keinginan, misalnya baja profil IWF, H-Beam, dll. Untuk baja tipis atau baja ringan, proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin atau Cold Forming dan hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam pembentukan ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode pembentukan yang biasa dilakukan adalah 1. Press Brake Proses pembentukan press-brake dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke dalam alat ini dan ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap hingga menjadi bentuk yang diiingkan. Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat sesuai keinginan selama alat atau tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang moderen yang terkomputerisasi, mesin press-brake sudah menjadi mesin CNC dengan adanya lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan bentuk yang telah di-masukkan ke dalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi anti-crowning sehingga bentuk profil yang panjang tidak akan melengkung akibat proses penekukan. Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya. 2. Roll Forming Proses roll forming dilakukan dengan melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll hingga produk yang diinginkan tercapai. Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk. Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya. Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan. 3. Punching Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive. Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga Dari semua proses tadi, saat ini telah banyak dihasilkan baja-baja ringan yang bermutu, baja-baja ringan tersebut banyak diterapkan di dalam berbagai industri. Mulai dari untuk prebaotan rumahan hingga struktur pelengkap bahan bangunan yang super besar. Itulah informasi tentang bahan dasar baja ringan, serta teknik pembuatan serta pembentukannya. Semoga bermanfaat.
Prosespengerjaan cepat; Jika menggunakan baja ringan, pada saat pembangunan rumah hanya membutuhkan waktu singkat 3 - 4 hari. Rekomendasi Baja Ringan Berkualitas untuk Usaha Kontrakan Anda. Buat tampilan rumah kontrakan semakin berkilau dengan memilih BlueScope Zacs® Bare. Tampilan atap yang memiliki motif metallic/silver akan
Baja ringan adalah baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis,namun kekuatannya tidak kalah dari baja beberapa macam baja ringan yang terbagi berdasarkan nilai tegangan tariknya tensile strength.Kemampuan tegangan tarik ini umumnya didasari pada fungsi akhir dari baja ringan tersebut. Contohnya untuk berbagai produk struktur seperti rangka atap baja ringan haruslah menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi G550.Namun untuk berbagai produk home appliances misalnya, diperlukan baja ringan dengan tegangan tarik lebih rendah G300,G250,dll dan yang lebih lentur dan lunak sehingga lebih mudah tingkat kualitas dan kuat tariknya tinggi,tak heran baja ringan lebih tipis dan ringan dibandingkan baja G550 bisa diartikan sebagai baja yang mempunyai kuat tarik 550MPa Mega Pascal.Uji kualitas ini hanya dapat dibuktikan di laboratorium.
. y4eogg66b3.pages.dev/467y4eogg66b3.pages.dev/62y4eogg66b3.pages.dev/505y4eogg66b3.pages.dev/950y4eogg66b3.pages.dev/616y4eogg66b3.pages.dev/701y4eogg66b3.pages.dev/969y4eogg66b3.pages.dev/812y4eogg66b3.pages.dev/5y4eogg66b3.pages.dev/825y4eogg66b3.pages.dev/494y4eogg66b3.pages.dev/246y4eogg66b3.pages.dev/77y4eogg66b3.pages.dev/378y4eogg66b3.pages.dev/333
proses pembuatan baja ringan